Saturday, November 5, 2011

Amoksisilin

Amoksisilin
Asam (2S,5R,6R)-6[ (R)-(-)-2-amino-2-(p-hidroksifenil)asetamido]-3-3-dimetil-7-okso-4-tia-1-azabisiklo[3,2,0]-heptana-2-karboksilat trihidrat

Mengandung tidak kurang dari 90.0% C16N19N3NaO5S dihitung sebagai anhidrat
Amoksisilin berwarna putih, praktis tidak berbau.  
Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzena, dalam karbontetraklorida dan dalam kloroform.
Ketika dilarutkan dalam air secara langsung, akan berbentuk amoksisislin suspensi oral dengan pH antara 5 - 7.5 

Kelas terapi : Anti Infeksi

Nama Dagang : Amoxillin, Amoxil ,Amoxan, Amosine

Bentuk Sediaan : Kapsul, Serbuk Kering Suspensi Oral, Tablet Salut Film, Tablet Kunyah

Indikasi : 
  • Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif (Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella). 
  • Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri positif (seperti; Streptococcus pneumoniae, enterococci, nonpenicilinase-producing staphylococci, Listeria) 
  • tetapi walaupun demikian, aminophenisilin, amoksisilin secara umum tidak dapat digunakan secara sendirian untuk pengobatan yang disebabkan oleh infeksi streprococcus dan staphilococcal

Dosis :   
DOSIS ORAL ANAK:
 Umum :
  • Anak < 3 bulan: 20-30 mg/kg/hari terpisah setiap 12 jam.Anak >3 bulan dan <40kg; dosis antara 20-50 mg/kg/hari dosis terpisah setiap 8-12 jam.
  •  Khusus: Infeksi hidung,tenggorokan,telinga,saluran kemih dan kulit: ringan sampai sedang: 25 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau 20 mg/kg/hari setiap 8 jam.Gawat: 45 mg/kg/hari setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari setiap 8 jam.
  • Otitis media akut: 80-90 mg/kg/hari setiap 12 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 45 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari setiap 8 jam.
DOSIS DEWASA:
  • Umum: Rentang dosis antara 250 – 500 mg setiap 8 jam atau 500 – 875 mg dua kali sehari.Khusus: Infeksi telinga, hidung, tenggorokan, saluran kemih, kulit:   
  • Ringan sampai sedang: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.Berat: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Endocarditis profilaxis: 2 g sebelum prosedur operasi.
  • Eradikasi Helicobacter pylori: 1000 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan satu antibiotik lain dan dengan proton pump inhibitor atau H2 bloker    

PEMBERIAN:
Antibiotik amoksisilin termasuk antibiotik time deppendent sehingga untuk menjaga konsentrasi obat dalam plasma tetap berada pada kadar puncak, maka obat diberikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah dibuat.Obat dapat diberikan bersamaan dengan makanan.

Farmakologi :
  • Absorbsi : cepat dan hampir sempurna, tidak dipengaruhi oleh makanan.
  • Distribusi : secara luas terdistribusi dalam seluruh cairan tubuh serta tulang; penetrasi lemah kedalam sel  mata dan menembus selaput otak; konsentrasi tinggi dalam urin; mampu menembus placenta; konsentrasi rendah dalam air susu ibu.
  • Metabolisme : secara parsial melalui hepar.
  • Eksresi: urin (80% bentuk utuh); pada neonates eksresi lebih rendah
  • Ikan protein : 17-20%
Mekanisme Kerja :
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (PBPs – Protein binding penisilin’s), sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah (lisis).

Kontraindikasi :
Kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin, penisilin, atau komponen lain dalam obat.

EfekSamping : 
  • Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang, perubahan perilaku, pening.
  • Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema multiform, sindrom stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal necrolisis, hypersensitif vasculitis, urticaria.
  • GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis, pseudomembranous colitis, hilangnya warna gigi.
  • Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia, trombositopenia purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosi.
  • Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic joundice, hepatic cholestatis, acute cytolitic hepatitis.

Interaksi dengan obat lain : 
Meningkatkan efek toksik:
  • Disulfiram dan probenezid kemungkinan meningkatkan kadar amoksisilin.
  • Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar amoksisilin
  • Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat meningkatkan efek ruam kulit. 
Menurunkan efek:
  • Kloramfenikol dan tetrasiklin secara efektif dapat menurunkan kadar amoksisilin 
  •  Dicurigai amoksisilin juga dapat menurunkan efek obat kontrasepsi oral.

Peringatan : 
  • Pernah dilaporkan: Reaksi hipersensitifitas, meliputi reaksi  anaphilaksis dapat mengakibatkan efek yang fatal (kematian).
  • Penggunaan jangka panjang, kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya suprainfeksi termasuk Pseudomembranous collitis.
  • Pada pasien gagal ginjal, perla penyesuaian dosis.
  • Kasus diare merupakan kasus terbanyak jika amoksisilin digunakan sendiri.

Informasi Pasien : 
  • Untuk menghindari timbulnya resistensi, maka sebaiknya amoksisilin digunakan dalam dosis dan rentang waktu yang telah ditetapkan.
  • Amati jika ada timbul gejala ESO obat, seperti mual, diare atau respon hipersensitivitas.
  • Jika masih belum memahami tentang penggunaan obat, harap menghubungi apoteker.
  • Jika keadaan klinis belum ada perubahan setelah menggunakan obat, maka harap menghubungi dokter

Penyimpanan : 
Stabilitas obat: amoksilin 125 dan 250 mg kapsul, chewable tablet, dan serbuk suspensi oral harus disimpan dalam suhu 20°C atau lebih rendah. Amosisilin 200 dan 400 mg chewable tablet dan salut tipis disimpan pada suhu 25°C atau lebih rendah
Dapus : 
  • Drug information hand book. (DIH). 2006.
  • AHFS DRUG. 2005.
  • Farmakope Indonesia IV. 1995. 
  • ISO. INDONESIA.

No comments:

Post a Comment