Thursday, October 13, 2011

Diazepam


Diazepam
7-Kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1.4-benzodiazepin-2-on
BM: 284,75
Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai kuning; praktis tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam kloroform; larut dalam etanol.
Suhu lebur :130⁰-134⁰
Ph : diazepam dalam larutan relative stabil pada ph 4 dan maksimum stabilitas pada ph 5

Kelas terapi : Antiepilepsi, Antikonvulsi

Nama Dagang : Danalgin, Cetalgin, Neuroval, Proneuron,

Bentuk Sediaan : Tablet, Cairan Injeksi, Sirup. (IONI h.131)

Indikasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.

Dosis :
Oral : 
  • Ansietas, 2 mg 3 kali sehari jika perlu dapat dinaikkan menjadi 15-30 mg sehari dalam dosis terbagi;
  • Lansia (atau yang sudah tidak mampu melakukan aktivitas) setengah dosis dewasa
  • Insomsia yang disertai ansietas, 5-15 mg sebelum tidur.
  • Anak-anak, night teror dan somnambulisme, 1-5 mg sebelum tidur.
Injeksi i.m atau injeksi i.v lambat :
  • (kedalam vena besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit)untuk ansietas akut berat, pengendalian serangan panik akut, penghentian alkohol akut, 10 mg, jika perlu ulangi setelah 4 jam.
  • Anak 35 - 100 mg/hari
  • Disesuaikan dengan jeda waktu yang telah ditetapkan untuk mempertahankan kadar obat dalam plasma.
Catatan : Rute i.m hanya digunakan jika rute oral dan i.v tidak mungkin diberikan.

Farmakologi : Tempat yang pasti dan mekanisme kerja benzodiazepin belum diketahui pasti, tapi efek obat disebabkan oleh penghambatan  neurotransmitter  g-aminobutyric acid (GABA). Obat ini bekerja pada limbik, talamus, hipotalamus dari sistim saraf pusat dan menghasilkan efek ansiolitik, sedatif, hipnotik, relaksan otot skelet dan antikonvulsan. Benzodiazepin dapat menghasilkan berbagai tingkatk depresi SSP- mulai sedasi ringan sampai hipnosis hingga koma.
Setelah pemberian oral> 90% dari diazepam diserap dan waktu rata-rata untuk mencapai konsentrasi plasma puncak adalah 1 sampai 1,5 jam dengan kisaran 0,25 sampai 2,5 jam. Penyerapan tertunda dan menurun bila diberikan dengan makanan lemak moderat. Di hadapan makanan berarti kali lag sekitar 45 menit dibandingkan dengan 15 menit saat puasa. Ada juga peningkatan rata-rata waktu untuk mencapai konsentrasi puncak menjadi sekitar 2,5 jam di hadapan makanan dibandingkan dengan 1,25 jam saat puasa. Hal ini menyebabkan penurunan rata-rata di Cmax 20% di samping penurunan 27% pada AUC (kisaran 15% sampai 50%) bila diberikan dengan makanan.

  • Distribusi : Diazepam dan metabolitnya sangat terikat dengan protein plasma (diazepam 98%). Diazepam dan metabolitnya melintasi hambatan darah-otak dan plasenta dan juga ditemukan dalam ASI dalam konsentrasi kira-kira sepersepuluh dari mereka dalam plasma ibu (hari 3 sampai 9-post partum). Pada laki-laki muda sehat, volume distribusi pada kondisi-negara 0,8-1,0 L / kg. Penurunan profil plasma konsentrasi waktu setelah pemberian oral biphasic. Fase distribusi awal memiliki waktu paruh sekitar 1 jam, meskipun mungkin jangkauan hingga> 3 jam. 
  •  Metabolisme : Diazepam adalah N-demethylated oleh CYP3A4 dan 2C19 ke desmethyldiazepam metabolit aktif-N, dan dihidroksilasi oleh CYP3A4 ke temazepam metabolit aktif. N-desmethyldiazepam dan temazepam keduanya dimetabolisme lebih lanjut untuk oxazepam.Temazepam dan oxazepam sebagian besar dihilangkan dengan glucuronidation. 
  •  Elimination : Fase distribusi awal diikuti oleh fase eliminasi terminal lama (setengah-hidup hingga 48 jam). Penghilangan terminal setengah kehidupan desmethyldiazepam metabolit aktif-N hingga 100 jam. Diazepam dan metabolitnya diekskresikan terutama dalam urin, terutama sebagai konjugat glukuronat mereka. Jarak diazepam adalah 20 sampai 30 mL / menit pada orang dewasa muda. Diazepam terakumulasi pada dosis ganda dan ada beberapa bukti bahwa penghapusan terminal paruh sedikit berkepanjangan.
Mekanisme Kerja :  Berikatan dengan reseptor stereospesifik benzodiazepin pada saraf GABA post-sinaps di beberapa tempat dalam sistem saraf pusat, termasuk sistem limbik, susunan retikular. Menambah efek penghambat GABA pada hasil eksitabilitas saraf dengan meningkatkan permeabilitas membran saraf terhadap ion klorin. Pertukaran ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi dan stabilisasi. (Lexy-Comp p.462)

Kontraindikasi : Depresi pernafasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas yang disertai dengan depresi. (IONI)

EfekSamping : 
  •  Efek samping pada susunan saraf pusat : rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala, mimpi buruk dan efek amnesia.
  • Efek lain : gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makan berubah, anoreksia, penurunan atau kenaikan berat badan, mulut kering, salivasi, sekresi bronkial atau rasa pahit pada mulut. (AHFS p.2389-2392)
Interaksi dengan obat lain : 
  •  Alkohol : Meningkatkan efek sedatif
  • Anestetik : Meningkatkan efek sedatif
  • Analgetik : Analgetik opioid meningkatkan efek sedatif
  • Antibakteri : Isoniazid menghambat metabolisme diazepam; rifampisin meningkatkan metaolisme diazepam dan mungkin benzodiazepin lainnya
  • Antiepileptika : Kadar plasma fenitoin dinaikkan atau diturunkan oleh diazepam dan mungkin benzodiazepina lainnya
  • Antihistamin : Meningkatkan efek sedatif
  • Antihipertensi : Meningkatkan efek hipotensif; meningkatkan efek sedatif dengan alpha-blockers

Pengaruh Terhadap Kehamilan : Hindari penggunaan secara teratur terus menerus (risiko gejala putus obat pada neonatus) gunakan hanya untuk indikasi yang jelas seperti mengendalikan seizure.(dosis yang tinggi selama akhir kehamilan atau melahirkan dapat menyebabkan hipotermia pada neonatal, hipotonia dan depresi pernafasan) (BNF 51, p.761)

Prameter : Pernafasan, Kardiovaskular, dan mental status (status kejiwaan); periksa orthostasis

Peringatan : Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin, hamil, menyusui, bayi, usia lanjut, penyakit hati dan ginjal, penyakit pernafasan, kelemahan otot/miastenia gravis, riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, kelainan kepribadian yang nyata, kurangi dosis pada usia lanjut dan yang sudah tidak mampu melakukan aktifitas, hindari pemakaian jangka panjang, peringatan khusus untuk injeksi i.v., porfiria. (IONI h.131)

Penyimpana : 
  • Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. (FI.IV)
  • Lindungi sediaan parenteral dari cahaya; khasiat obat bertahan sampai 3 bulan bila disimpan dalam suhu kamar; stabil pada pH 4-8, terjadi hidrolisis pada pH <3; jangan campur sediaan i.v dengan obat lain. (Lexy-Comp. p.462)
Dapus : 
  • Drug information hand book. (DIH). 2006.
  • Martindale The Complete drug Reference. 35th edition. 2006
  • AHFS DRUG. 2005
  • Farmakope Indonesia IV. 1995.

No comments:

Post a Comment